Slumdog Millionaire :
Sinopsis: Film ini dimulai dengan inspektur polisi (Irrfan Khan) di
Mumbai, India, menginterogasi dan menyiksa Jamal Malik (Dev Patel),
bekas anak jalanan dari kawasan kumuh Dharavi. Jamal adalah kontestan
Who Wants to Be a Millionaire? versi India (Kaun Banega Crorepati) yang dibawakan oleh Prem Kumar (Anil Kapoor). Jamal berhasil mencapai pertanyaan terakhir, dijadwalkan diadakan besok, tetapi polisi menuduhnya curang. Pada saat diinterogasi, jamal menjelaskan bahwa setiap pertanyaan yang diajukan padanya mempunyai hubungan dengan apa yang pernah dialaminya selama ini. Dan inspektur polisi menerima penjelasan dari jamal dengan sebutan "keanehan yang masuk akal".
Pada awal film ini, ketika judul ditayangkan juga terdapat tulisan "Jamal menyisakan pertanyaan terakhir, bagaimana dia melakukannya? a) dia curang b) dia beruntung c) dia jenius d) sudah ditakdirkan. dimana pada akhir film ini anda akan mengetahui sendiri jawabannya.
Forrest Gump :
Sinopsis: Film ini menceritakan tentang seorang pria bernama Forrest Gump yang dibesarkan oleh ibu nya dengan penuh perjuangan. Forrest sering diejek dan dijauhi oleh kawan-kawannya karena kecerdasannya yang di bawah rata-rata. Namun di luar ketidakmampuannya itu, ia memiliki kemampuan lari yang cepat.
Pada hari pertama sekolahnya, ia bertemu dengan Jenny, seorang anak perempuan dekat tempat tinggalnya yang dikenalnya sejak taman kanak-kanak, tapi menjadi cinta tak berbalas. Ketika lulus SMA, ia mendaftar masuk ke militer dan dikirim ke Vietnam, di
mana ia dengan segera berteman dengan seorang pria negro bernama
Bubba, yang meyakinkan Forrest untuk ikut dalam bisnis udang bersamanya
setelah perang usai. Forrest menjadi seorang yang sangat berjasa dalam
peletonnya dengan kemampuan lari cepatnya. Ia menjadi penyelamat
banyak tentara yang terluka dan juga menolong komandannya, sehingga dia menerima Medali Kehormatan Kongres atas kepahlawanannya.
Saat penyembuhan dari tembakan peluru yang bersarang di
bokongnya, ia menemukan kemampuan terpendamnya dalam pingpong. Ia pun
menjadi atlet tenis meja yang terkenal dan membawa negaranya ke ajang
internasional dalam sebuah pertandingan melawan tim Cina. Dalam sebuah
demonstrasi anti perang di Washington, DC, ia bertemu dengan Jenny, yang telah bergaya hidup hippie.
Forrest
Gump dewasa menghabiskan waktunya untuk melakukan pencarian teman
kecil perempuannya yang hilang. Ia mengeluarkan uang tabungannya untuk
membeli kapal penangkap udang seperti yang dijanjikannya pada Bubba. Pada awalnya, usahanya selalu gagal tapi dengan kerja keras dan pantang menyerah, dan dibantu
oleh komandannya yang telah pensiun karena cacat, ia pun menjadi
seorang yang sukses dan mampu untuk membiayai keluarga Bubba.
Suatu
hari, Jenny kembali dan menemui Forrest, yang kemudian melamarnya.
Jenny menolak, tetapi merasa harus membuktikan cintanya kepada Forrest
dengan tidur bersamanya. Jenny kemudian pergi pagi-pagi benar. Tanpa
berpikir panjang, Forrest memilih untuk melakukan perjalanan. Mungkin
secara impulsif, ia memutuskan untuk berlari mengelilingi Amerika
Serikat, selama lebih dari tiga setengah tahun, dan menjadi terkenal.
Sekembalinya di kemudian hari, ia mendapatkan surat dari Jenny, yang melihatnya sedang berlari di
televisi, memintanya untuk datang. Setelah bertemu, Forrest menyadari
bahwa Jenny telah memiliki seorang anak laki-laki, yang adalah anak
mereka berdua. Jenny memberitahu Forrest bahwa Jenny sedang sakit
karena virus. Ketiganya kemudian kembali ke Greenbow, Alabama. Jenny
dan Forrest akhirnya menikah, tetapi tak lama kemudian Jenny meninggal
dunia.
Penghargaan dan nominasi
1994 Academy Awards (Oscars)
Menang - Best Performance by an Actor in a Leading Role — Tom Hanks
Menang - Best director — Robert Zemeckis
Menang - Best Film Editing — Arthur Schmidt
Menang - Best Picture — Wendy Finerman, Steve Starkey, Steve Tisch
Menang - Best Visual Effects — Ken Ralston, George Murphy, Stephen Rosenbaum, Allen Hall
Menang - Best Adapted Screenplay — Eric Roth
Nominasi - Best Performance by an Actor in a Supporting Role — Gary Sinise (sebagai Lieutenant Dan Taylor)
Nominasi - Best Achievement in Art direction — Rick Carter, Nancy Haigh
Nominasi - Best Achievement in Cinematography — Don Burgess
Nominasi - Best Makeup — Daniel C. Striepeke, Hallie D'Amore
Nominasi - Best Original Score — Alan Silvestri
Nominasi - Best Sound Mixing — Randy Thom, Tom Johnson, Dennis S. Sands, William B. Kaplan
Nominasi - Best Sound Editing — Gloria S. Borders, Randy Thom
A Beautiful Mind :
Sinopsis :
Film A Beautiful Mind mengisahkan seorang matematikawan John Nash
(Russel Crowe) peraih nobel dalam bidang ilmu ekonomi pada tahun 1994. dia adalah seorang matematikawan jenius tapi tak simpatik dan agak apatis. dimulai tahun 1947 ketika dia bersekolah di
perguruan tinggi Princeton dengan mendapat beasiswa Carniege. John
Nash merupakan mahasiswa yang unik, ia tidak menyukai perkuliahan dan
suka membolos, karena menurutnya berkuliah hanya membuang waktu saja
dan mengekang kreativitas seseorang, dan hanya membuat otak menjadi
tumpul. Nash lebih suka belajar secara otodidak, memahami dan
memecahkan dinamika pergerakan natural melalui pemikirannya sendiri yang sangat kreatif. Nash lebih banyak meluangkan waktu di luar kelas demi mendapatkan ide orisinil untuk meraih gelar doktornya. Akhirnya dia berhasil diterima di pusat penelitian bergengsi, Wheeler Defense Lab di MIT.
Di lain sisi Nash mengidap penyakit gangguan jiwa skizofrenia yaitu suatu gangguan jiwa dimana penderitanya tidak bisa membedakan antara halusinasi dan kenyataan. Sebenarnya penyakitnya tersebut sudah dideritanya sejak dia berada di Princeton, namun semakin parah ketika ia mengajar di MIT. Hidup Nash mulai berubah ketika ia diminta Pentagon memecahkan kode rahasia yang dikirim tentara Sovyet. di sana, ia bertemu agen rahasia William Parcher. Dari agen rahasia tersebut, ia diberi pekerjaan sebagai mata-mata. Pekerjaan barunya ini membuat Nash terobsesi sampai ia lupa waktu dan hidup di dunianya sendiri.
The King's Speech :
Sinopsis:
Prince Albert (Colin Firth) memang tak pernah berharap menjadi raja
Inggris. Ia tahu benar keterbatasan yang ia miliki. Tak mungkin ia
memimpin sebuah negara sebesar Inggris sementara berbicara di depan umum saja sudah jadi perjuangan berat buatnya. Celakanya takdir berkata lain dan Albert harus segera naik tahta.
Sepeninggal
Raja George V (Michael Gambon), Prince Edward (Guy Pearce) yang
seharusnya naik tahta namun karena Edward lebih memilih melepas tahta
dan menikahi Wallis Simpson (Eve Best), tak ada pilihan lain buat Albert
selain mengambil alih tampuk kekuasaan. Albert tahu kalau ini bukan
urusan mudah, apalagi Perang Dunia II sudah di depan pintu. Ia harus mampu mengatasi kekurangannya.
Untungnya,
Elizabeth (Helena Bonham Carter), tak pernah menyerah. Setelah mencoba
beberapa dokter untuk menyembuhkan gagap yang diderita
Albert, Elizabeth lantas mencoba metode yang lebih tak lazim. Ia
meminta Lionel Logue (Geoffrey Rush), seorang terapis dengan metode
aneh, untuk menyembuhkan suaminya.
Dengan
tekad yang kuat dan bimbingan dari Lionel, Albert akhirnya berhasil
sembuh. Dari seorang pria gagap, Albert menjadi seorang raja yang mampu
berpidato dan membakar semangat seluruh warga Inggris untuk menghadapi
Perang Dunia II.
The Persuit Of Happyness :
Sinopsis: Cerita film ini dimulai pada tahun 1981 di San Francisco, California. Linda dan Chris Gardner hidup di
sebuah apartemen kecil bersama anak mereka yang berusia 5 tahun,
Christopher. Chris adalah seorang salesman yang menghabiskan seluruh
tabungan keluarga untuk membeli franchise untuk menjual scanner tulang
(Bone Density Scanner) portable. Scanner ini memang mampu menghasilkan
gambar lebih baik dari X-ray, tetapi kebanyakan dokter yang ditemui Chris beranggapan bahwa harganya terlalu mahal. Linda, istrinya, bekerja sebagai buruh di
sebuah laundry. Keluarga kecil ini mulai terpecah ketika mereka
menyadari bahwa mereka tak mampu membayar sewa rumah dan
tagihan-tagihan yang semakin menumpuk. Keadaan diperparah oleh kebiasaan Chris yang memarkir mobilnya sembarangan. Karena tak mampu membayar surat tilang, mobil Chris akhirnya disita.
Puncaknya, Linda pergi meninggalkan Chris dan pergi ke New York City.
Awalnya ia hendak membawa serta Christopher, namun urung atas
permintaan Chris.
Dalam
keadaan putus asa, Chris tak sengaja berjumpa dengan seseorang yang
membawa Ferari warna merah. Chris bertanya kepada orang itu, pekerjaan
apa yang ia lakukan sehingga mampu membeli mobil mewah? Orang tersebut
menjawab bahwa ia adalah seorang pialang saham. Sejak saat itu Chris
memutuskan untuk berkarier sebagai pialang saham.
Chris menerima tawaran magang tanpa dibayar di
sebuah perusahaan pialang Dean Witter Reynolds yang menjanjikan
pekerjaan bagi peserta magang terbaik. Dalam masa magang yang tak dibayar itu, Chris mulai kehabisan uang. Akhirnya ia diusir dari rumah sewanya dan menjadi tuna wisma. Selama beberapa hari ia tidur di tempat-tempat umum, namun kemudian ia memutuskan untuk tidur di
rumah singgah Glide Memorial Chruch. Karena keterbatasan tempat,
mereka harus mengantri untuk mendapatkan kamar. Kadang mereka berhasil,
kadang gagal dan terpaksa tidur diluar.
Kemiskinan dan ke-tunawisma-an ini semakin mendorong tekad Chris untuk
menjalankan tugas dengan giat dan mendapatkan pekerjaan di Dean Witter Reynolds.
Di akhir cerita, Chris berhasil menjadi peserta terbaik dan diterima bekerja di
sana. Beberapa tahun kemudian, ia mendirikan perusahaan pialang
sendiri, Gardner Rich. Pada tahun 2006, ia menjual sebagian kecil
sahamnya dan berhasil mendapatkan jutaan dolar dari penjualan itu.
Erin Brockovich :
Sinopsis
(Sorry yg ini pake bahasa Inggris): Erin Brockovich (Julia Roberts) is
an unemployed single mother of three children who, after losing a
personal injury lawsuit against a doctor in a car accident she was in,
asks her lawyer, Edward L. Masry (Albert Finney), if he can find her a
job in compensation for the loss. Ed gives her work as a file clerk in
his office, and she runs across some files on a pro bono case involving
medical records in real-estate files and PG&E offering to purchase
the home of Hinkley, California, resident Donna Jensen.
Erin begins digging
into the particulars of the case, convinced that the facts simply do
not add up, and persuades Ed to allow her further research. After
investigation, she discovers a
systematic cover-up of the industrial poisoning (hexavalent chromium)
of the town of Hinkley's water supply that threatens the health of the
entire community. She finds that PG&E is responsible for the
extensive illnesses that the residents of Hinkley have been diagnosed with and fights to bring the company to justice.
Erin
meets a mysterious man in a bar who claims that he was tasked with
destroying documents at PG&E, but declined to do so after noticing
the medical conditions plaguing the workers who worked in the unlined
ponds. Erin discovers a 1966
document that ties a conversation of a corporate executive in the San
Francisco PG&E headquarters to the Hinkley station that proved the
corporate headquarters knew the water was contaminated and didn't
do anything about it and advised the Hinkley station to keep it a
secret from the neighborhood. The evidence was examined by a judge
without a jury and PG&E was ordered to pay a settlement amount of
$333 million that was divided among the 648 plaintiffs>.
127 Hours :
Sinopsis: Hanya kemauan untuk hidup yang sangat tinggi yang membuat Aron Ralston (James Franco) berhasil menyelamatkan dirinya
dari ganasnya alam. Meski terpaksa harus kehilangan satu tangannya,
Aron tak pernah menyerah. Meski ia harus mendaki tebing tinggi dan
berjalan bermil-mil, itu tak membuat Aron mundur. di saat-saat tanpa kepastian ini, hanya refleksi masa lalu yang membayang di mata Aron.
Karena sebuah kecelakaan, Aron terjebak di sebuah ngarai di
Utah. Dalam keadaan terluka, Aron hampir menyerah. Tak ada harapan
untuk selamat. Pada saat orang-orang sadar kalau Aron hilang, semuanya
bakal terlambat. Kalau Aron ingin hidup, satu-satunya cara adalah
dengan menyelamatkan dirinya sendiri.
Dengan
tangan yang terluka dan hampir membusuk, Aron tak punya pilihan selain
harus mengamputasi tangannya sendiri. Dengan segala keberanian, Aron
lantas mendaki tebing setinggi 65 kaki dan berjalan sejauh delapan mil
sebelum ia akhirnya terselamatkan. Selama perjalanan, yang ada di benak Aron adalah teman-teman, kekasih, keluarga, dan dua orang pendaki yang sempat ia jumpai sebelum kecelakaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar