* Anda sering mendengar khasiat
antioksidan? Konon, dialah pasukan pelawan radikal bebas, molekul pemicu
kerusakan sel serta penuaan dini. Namun, sejumlah pakar masih menyang
sikan klaim manfaat antioksidan lantaran hasil riset khasiatnya yang
masih lemah. Kendati suplemen antioksidan begitu marak dipromosikan, Dr
Inge Permadhi MS SpGK menyarankan agar masyarakat memilih bahan pangan
alami saja.
* Suplemen makanan dapat mendatangkan
efek toksik. Sebab, begitu dikonsumsi, tubuh tidak punya mekanisme
untuk menolaknya meskipun zat atau vitamin yang cadangan sudah
mencukupi. Sebaliknya, dari sumber alami, yakni sayur dan buah,
kelebihan pasokan secara otomatis akan dibuang oleh tubuh.
* Anemia dapat terjadi akibat
kekurangan besi. Bisa juga lantaran cadangan asam folat ataupun kalsium
di tubuh sudah minus. Untuk menghindari dampak negatif defisiensi
tersebut saat kehamilan, konsumsi asam folat ekstra 200 mikrogram dan
tambahan kalsium 250 gr dalam bentuk makanan alami serta suplemen.
* Tiap hari di luar masa kehamilan
tubuh menantikan asupan 400 mikrogram asam folat. Asam folat yang
termasuk golongan vitamin B ada pada sayuran hijau dan kacang-kacangan
serta buah jeruk. Ia berperan dalam sintesis DNA.
* Ketika tidak sedang mengandung,
tubuh memerlukan 1.000 mg kalsium per harinya. Susu dan bahan pangan
turunannya serta ikan merupakan sumber kalsium terbaik. Andaikan
cadangan tubuh tidak mencukupi ketika seorang perempuan mengandung,
janin akan menyerap kalsium dari tulang ibunya untuk proses kalisfikasi
tulangnya. Inilah dapat mengakibatkan pengeroposan tulang pada ibu.
* Tubuh memerlukan 55 persen karbohidrat di makanannya. Komposisi lemak cukup 30 persen dan protein sebanyak 15 persen.
* Manusia membutuhkan serat sebesar
25 sampai 30 gr per hari. Pastikan ada sayur dan buah dalam menu makan
harian Anda. Pilihlah buah potong sekaligus untuk menjaga kesehatan
gigi. Proses mengunyah bermanfaat untuk menghindari keropos pada gigi.
Jika bosan dengan buah dalam bentuk aslinya, pilihlah yang sudah
diblender ketimbang dalam bentuk jus. “Dengan begitu, kita tetap
mendapatkan serat dari buah,” kata Inge.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar